PONOROGO – Plesterisasi rumah tidak layak huni (RTLH) yang diusulkan Bupati Sugiri akhirnya akan segera terealisasi. Hal itu setelah menerima bantuan secara simbolis dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Minggu malam (19/12/2021) di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo.
Salah satu program Bupati Sugiri-Wabup Lisdyarita adalah menggenjot realisasi plesterisasi RTLH yang ditargetkan pada Maret 2022 akan selesai. Dari 21 ribu RTLH, sebanyak 17 ribu RTLH diklaim layak mendapatkan program plesterisasi ini, yang tiap rumah akan mendapatkan 12 sak semen.
“Dari 21 ribu yang layak sebanyak 17.600 rumah. Masing-masing rumah dibagi 12 sak semen,” ujarnya.
Ia juga mengaku, untuk mendukung berjalannya program ini dibutuhkan gotong royong semua pihak. Turut bekerja sama dengan BAZNAS, LAZISNU, LAZISMU dan pihak-pihak lainnya untuk mensukseskan program ini. Untuk pelaksanaan plesterisasi nantinya akan dikoordinasi oleh lingkungan setempat mulai dari camat hingga RT.
“Jika tidak dilakukan segera, maka butuh waktu sampai 16 tahun untuk menunggu APBD, dan kami tidak sanggup menunggu itu. Maka gotong royong adalah solusi yang paling dibutuhkan. Nantinya yang melaksanakan gotong royong dari lingkungan masing-masing,” jelasnya.
Untuk saat ini, Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu menjelaskan, pihaknya masih fokus pada plesterisasi lantai terlebih dahulu. Terkait dinding dan atap akan diperbaiki secara bertahap.
“Semoga 2022 tidak ada rumah miskin beralaskam tanah, yang penting rumahnya terplester dulu,” tandasnya.
Selain penyerahan bantuan plesterisasi RTLH, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan berupa alat pengolahan sampah berbasis teknologi refused derived fuel (RDF), modal usaha dari BAZNAS, dan bantuan untuk korban bencana longsor di Ponorogo.