Dolopo – Bagi sebagian masyarakat, bulan Muharram atau Suro dianggap merupakan momen istimewa. Bahkan, tidak sedikit yang merayakannya secara khusus. Tak terkecuali manajemen Madiun Umbul Square (MUS) dengan ruwat sengkolo bumi projo, Minggu (28/7/2024).
Tak pelak, prosesi budaya itu menarik perhatian ratusan pengunjung. Bahkan, setelah prosesi ruwatan selesai ada yang sengaja mengambil air dari sumber belerang tempat wisata tersebut untuk pengobatan.
Proses ruwatan dimulai dari pengambilan air dari tujuh sumber, berikutnya kirab dan jamasan pusaka, serta kurasan sumber belerang umbul.
Jamasan disebutnya perlambang pembersih diri, Sedangkan kurasan karena MUS asalnya dulu dari sumber belerang, sehingga kami angkat kembali sebagai bentuk kearifan lokal melestarikan budaya melalui even kurasan ” Jelas Direktur MUS Afri Handoko.
‘’Acara ini sekaligus upaya kami mengeksplor pemandian air panas di MUS,’’ lanjutnya.
Sementara itu Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Madiun Budi Wahono mengapresiasi turut berperan dalam rangkaian acara ruwatan tersebut. Pun, dia berharap, momen budaya di Kabupaten Madiun selatan itu dilestarikan.
‘’Selain berperan sebagai lembaga konservasi, harapannya Umbul bisa memberikan edukasi sekaligus pelestarian budaya dan wisata daerah yang penuh kearifan lokal,’’ tutur Budi Wahono Wakil rakyat dari PDIP ini.
Kebetulan lokasi MUS memang berdekatan dengan Situs Budaya Ngurawan yang memiliki ikatan erat dengan sejarah berdirinya Kabupaten Madiun.
‘’Sehingga perlu terus diangkat dan lestarikan kearifan lokal tersebut dalam bentuk budaya ritual ruwatan, jamasan pusaka dan kurasan di MUS tadi,’’ tambahnya.
‘’Sehingga ke depan perlu melibatkan komunitas seni, budaya dan lainnya agar potensi kegiatan ruawatan ini semakin luar biasa,’’ jelasnya.