Jakarta, – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan partai politik (parpol) koalisi pemerintah. Apa kira-kira yang akan dibahas Jokowi bersama pimpinan parpol koalisi?
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai akan ada tiga topik bahasan yang bakal dibicarakan Jokowi bersama parpol koalisi dalam pertemuan itu. Ketiga topik tersebut belakangan menjadi topik hangat yang dibicarakan publik.
“Sepertinya akan bahas 3 hal. Pertama, soal isu amandemen UUD 45 yang lagi ramai dan dapat banyak penolakan publik karena dikhawatirkan akan mengubah jabatan presiden jadi 3 periode,” kata Adi kepada wartawan, Rabu (25/8/2021).
Topik selanjutnya yang dinilai bakal dibahas Jokowi dan pimpinan parpol koalisi adalah soal pilpres mendatang. Sebab, menurut Adi, ada wacana pemilihan umum akan diundur pelaksanaannya.
“Kedua, tentang wacana memundurkan pemilu serentak ke 2027, diundur 3 tahun yang mestinya digelar 2024. Tentu ini isu sensitif dan krusial yang mesti dibahas bersama dengan parpol koalisi,” ujarnya.
Topik ketiga, yang menurut Adi bakal dibahas Jokowi dan pimpinan parpol koalisi terkait soliditas koalisi yang harus dijaga. Jokowi dinilai ingin memastikan koalisi pemerintah solid dan tak ada oposisi dari dalam pemerintah.
“Karena periode kedua jabatan presiden rentan muncul oposisi dari dalam, kritik justru dari dalam koalisi seperti zaman SBY. Jokowi ingin memastikan semua kebijakan politiknya didukung semua parpol koalisi, jangan ada aktivis partai koalisi yang protes soal kebijakan seperti kebijakan pandemi beberapa waktu lalu. Kebijakan politik strategis yang perlu dukungan penuh seperti pandemi dan pindah ibu kota yang belakangan ramai pasca Jokowi kunker didampingi Menhan Prabowo,” imbuhnya.
Sementara itu, pakar ilmu politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai ada tiga hal pula yang akan dibahas Jokowi dan pimpinan parpol koalisi. Pertama adalah soal perkembangan penanganan Corona di Tanah Air.
Kemudian yang kedua, Jokowi dinilai sangat mungkin membahas rencana amandemen UUD 1945 yang dilontarkan oleh MPR. Terakhir, Jokowi dinilai kemungkinan akan membahas perombakan kabinet lagi atau reshuffle kabinet.”Akan bahas apa? Kalau menurut saya ada tiga hal yang kemungkinan dibahas oleh parah petinggi parpol ini, yang pertama adalah perkembangan penangan COVID sekaligus meminta dukungan penuh dari koalisi partai politik pendukung Jokowi.
“Kenapa reshuffle kabinet perlu dilakukan Pak Jokowi? Saya prediksi ada dua alasan, yang pertama Pak Jokowi ingin ditulis di sejarah sebagai presiden yang berhasil sehingga ada beberapa sektor yang perlu diperbaiki dirasa perlu untuk dilakukan penyegaran atau perombakan. Alasan kedua, memang Pak Jokowi menginginkan percepatan terhadap beberapa hal seperti hukum, perbaikan ekonomi, dan tentu saja kesejahteraan masyarakat,” imbuh Hensat.
Perihal pertemuan Jokowi dan parpol koalisi ini dibenarkan Sekjen PPP Arwani Thomafi. Dia menyebut pertemuan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, pukul 15.00 WIB.
“Iya,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (25/8).
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate juga mengonfirmasi pertemuan tersebut, “Pertemuan reguler antara Presiden dan pimpinan parpol koalisi (ketum dan sekjen),” katanya.