Madiun – Partai Demokrat dan PDI Perjuangan (PDIP) bakal berkoalisi untuk Pilkada 2024 Kabupaten Madiun. Koalisi partai politik berlambang Bintang Mercy dan Kepala Banteng Moncong Putih itu bukan sekedar isapan jempol.
Kuwat Edy Santoso, Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Madiun mengonfirmasi bahwa koalisi ini hampir pasti terjadi dengan tingkat kepastian mencapai 99 persen.
“Sejauh ini ada beberapa partai yang sudah ada kecocokan dan pematangan pembicaraan, salah satunya PDIP. Kami tidak menyebutkan yang lain, karena saya tidak bisa langsung mewakili institusi, karena nanti yang berhak menyampaikan ini adalah DPC,” ungkap Kuwat ditemui usai paripurna di gedung DPRD Kabupaten Madiun, Rabu (7/8/2024).
Kuwat juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, koalisi dengan beberapa partai lain juga sudah mulai terbentuk, namun ia enggan menyebutkan nama partai secara spesifik.
“Kami sedang dalam proses pematangan koalisi dengan beberapa partai lain. Untuk detailnya, biar DPC yang menyampaikan,” ujar Kuwat.
“Kami berharap dapat menjalin hubungan baik dengan semua pihak dan tetap menghormati keputusan partai-partai koalisi,” imbuhnya.
Ditanya soal siapa yang bakal diusung sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati, Kuwat Edy Santoso yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Madiun masih enggan menyebutkan nama. Menurutnya, menyampaikan hal-hal yang lebih detail merupakan kewenangan DPC atau juru bicara koalisi.
Akan tetapi, Kuwat menjelaskan bahwa Partai Demokrat tetap mengajukan kadernya sebagai Calon Bupati atas dasar sejumlah pertimbangan. Salah satunya pengalaman.
“Kader kami memiliki pengalaman satu periode dan ada banyak hal yang perlu dilanjutkan serta ditingkatkan,” kata Kuwat.
Kuwat mengklaim, dukungan terhadap kader Demokrat yang akan diusung tidak hanya datang dari internal partai. Tetapi, juga dari berbagai kalangan masyarakat yang memberikan aspirasi agar kader Partai Demokrat kembali maju dalam Pilkada 2024.
“Kami menerima banyak aspirasi tidak hanya dari internal partai, tetapi juga dari berbagai organisasi sosial yang mendukung kader kami untuk maju kembali,” jelasnya.
Namun, Kuwat menegaskan bahwa keputusan final akan dicapai melalui kesepakatan bersama. “Kami tidak ingin ada penolakan atas calon yang diajukan. Jika sudah sepakat, kami akan berjuang bersama-sama,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa kewenangan untuk mencalonkan seorang kandidat tidak sepenuhnya ada di tangan DPC, tetapi juga memerlukan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
“Pembicaraan tidak cukup di tingkat bawah saja, tetapi juga di tingkat atas untuk memastikan keselarasan keputusan,” pungkasnya.