Jakarta – Duduk bersama kepala daerah lainnya, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo hadir di acara puncak perayaan HUT ke-50 PDI Perjuangan (PDIP). Sejumlah kader PDIP berteriak Ganjar presiden di sela-sela HUT ke-50 PDIP.
Saat tiba di arena HUT ke-50 PDIP di Hall A JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1), Ganjar menjadi sasaran selfie kader PDIP. Petinggi PDIP mulai dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berada di panggung terbuka untuk apel akbar terlebih dahulu.
Para menteri yang berasal dari PDIP juga turut hadir dalam acara ini, antara lain Pramono Anung, Abdullah Azwar Anas, Yasonna Laoly, Hasto Wardoyo, Bintang Puspayoga dan Hendar Prihadi, serta Ketua DPR RI Puan Maharani.
Para menteri yang sudah hadir terlihat ialah Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Marsudi, Menteri ATR/ Kepala BPN Marsekal Hadi Tjahjanto Kepala BIN Budi Gunawan dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Di baris kedua juga terlihat Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, juga terlihat tokoh seperti AM Hendropriyono.
Kepala daerah lainnya yang datang antara lain Gubernur Sulut Ollu Dondokambey, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, hingga eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (BTP) atau Ahok.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung soal calon presiden (capres) usungan PDIP. Megawati mengatakan keputusannya menunjuk capres PDIP bahkan jadi ajang taruhan.
“Katanya Hasto wartawan yang meliput saja, kata Hasto loh, kalau salah ya salahin Hasto, katanya yang daftar 150 dalam dan luar negeri, saya kaget, ngopo toh yo (kenapa ya)? Wong iki (orang ini) seremonial 50 tahun gitu,” kata Megawati saat pidato.
Megawati lalu menyinggung soal Pemilu. Dia juga bicara soal capres yang akan diumumkannya jadi bahan taruhan. “Karena ada Pemilu yang ditunggu-tunggu, kalau orang lain taruhan, oh sudah taruhan sing arep diumumke ibu sopo (yang mau diumumkan ibu siapa)?” ucap Megawati.
Megawati lalu menyanggah. Dia menyebut belum akan mengumumkan soal capres PDIP. “Yo ntar dulu, emangnya lu, situ tepuk tangan terus tergiur mengumumkan? Nggak,” ujar dia.
Tuntas pidato Megawati dan acara HUT PDIP ke-50, Ganjar Pranowo ramai dikerubungi kader-kader PDIP. Ganjar juga sempat diteriaki ‘presiden’ oleh para kader.
Ganjar keluar dari Hall A JIExpo Kemayoran, Jakarta, sekitar pukul 14.00 WIB. Saat berjalan keluar, Ganjar sempat dikerubungi oleh kader-kader PDIP yang meminta foto bersama.
Beberapa kali Ganjar tampak tertahan oleh keramaian massa di lokasi. Selain mengajak foto, massa kader PDIP juga meneriaki Ganjar ‘presiden’ berulang kali.
Ganjar membalas teriakan itu dengan gesture menutup mulut. Ganjar menempatkan jari telunjuknya di bibir meminta para kader tak meneriakinya presiden.
“Sstt sstt,” kata Ganjar ketika diteriaki ‘presiden’ oleh massa kader PDIP.
Seakan tak peduli dengan arahan Ganjar, masa kader PDIP terus berteriak. “Ganjar presiden, presiden, presiden,” kata sejumlah kader PDIP.
Ganjar Pranowo mengaku acara perayaan setengah abad PDIP ini berlangsung meriah. Bagi Ganjar, rindunya kader berhadapan langsung dengan Megawati terobati.
“Meriah sekali dan ini bagian rasa kangen, rasa rindu. Maka Bu Mega kunjungan atau kondangan ke Solo, ke Mas Kaesang sambutan dari partai luar biasa. Semuanya mau mendukung ikut menyambut,” kata Ganjar
Ganjar mengatakan perayaan HUT ke-50 PDIP sebagai bentuk kangen kader dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Rupanya, hal senada disampaikan Megawati saat mengawali pidato politiknya.
![]() |
“Kalau saya ditanya wartawan Pak Ganjar kenapa yang nyambut Bu Mega di Solo banyak banget? Semua kangen. Dan ternyata Ibu pidatonya kangen juga,” ujar Ganjar.
Selain itu Ganjar juga bicara soal sejumlah pesan politik yang disampaikan Megawati dalam pidatonya. Persoalan konsolidasi hingga aktif turun menemui rakyat menjadi fokus perhatiannya.
Ganjar mengaku konsolidasi saat ini diperlukan sebelum nantinya PDIP menggelar kongres partai yang direncanakan pada 1 Juni mendatang. Ganjar meyakini pertemuan di bulan Juni nanti akan lebih besar dibanding perayaan ulang tahun partai hari ini.
“Kader diminta mengkonsolidasikan diri turun ke bawah, itu pesan politik yang paling penting menurut saya. Beliau juga mau sampaikan 1 Juni berkumpul lagi, lebih gede lagi dan kita mesti pastikan membela rakyat mendukung rakyat tetap turun ke bawah dan Insyaallah pada saat pertemuan itu kepercayaan rakyat pada PDI Perjuangan makin tinggi,” ujar Ganjar.
Ganjar tidak banyak bicara soal dirinya yang menjadi nama calon presiden dari PDIP. Dia menilai membantu rakyat di tengah situasi sulit saat ini menjadi lebih penting.
“Partai kan sudah menyiapkan konsolidasinya ya. Sekarang seluruh kekuatan diminta untuk turun ke rakyat. Saya kira perintah itu yang paling jelas,” jelas Ganjar.
“Masing-masing saya kira bekerja pada bidangnya lah. Eksekutif, eksekutif legislatif, legislatif. Bantulah rakyat apalagi sekarang lagi bamyak bencana. Bantulah rakyat ekonomi lagi tidak mudah. Maka semua diminta membantu. Rasa-rasanya Ibu Mega mau mengumpulkan kembali 1 Juni nanti, mudah-mudahan seluruh kader menyiapkan diri dengan baik,” tambahnya.