MAGETAN – Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Diana Amaliyah Verawatiningsih atau akrab disapa Diana Sasa menghadiri perayaan tradisi Galungan di Desa Wonomulyo Kecamatan Poncol, Senin (6/5/2022) malam. Galungan merupakan kebiasaan turun temurun di Desa Wonomulyo guna memperingati wafatnya Ki Hajar Wonokoso, pendiri atau pendahulu Desa Wonomulyo.
“Perayaan Galungan di wonomulyo sebagai cermin kehidupan berpancasila,” ujar Diana Sasa.
Walaupun berbeda keyakinan, lanjut dia, dalam acara Galungan tersebut masyarakat bisa bersatu dan gotong royong dalam mensukseskan terselenggaranya acara. Kondisi ini tentu menjadi angin segar dimana masih ada sebagain kecil oknum masyarakat di daerah lain dengan cara bermasyarakat yang berpotensi menimbulkan perpecahan.
“Dan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam berkehidupan sehari hari dalam bermasyarakat,” katanya.
Selama ini, lanjut Diana Sasa, ia melihat kehidupan beragama di Wonomulyo begitu rukun dan damai. “Dan dari cerita teman-teman di, sini ini merupakan petuah yang tidak boleh dilanggar,” ungkap Sasa. “Dan itu adalah nilai universal yang ada, harus dipatuhi bersama,” imbuhnya.
Selain perihal kehidupan sosial, Diana Sasa juga takjub dengan keindahan alam Desa Wonomulyo. Bahkan ada yang menyebut sebagai New Zealand of Magetan lantaran hawa sejuk di daerah ini.
“Ke depannya nanti bisa dikembangkan untuk kepariwisataannya. Jika ada wisatawan datang dengan suguhan-suguhan tradisional seperti kopi hitam, nasi jagung dan masakan tradisional lain,” jelasnya.
Demikian halnya potensi seni dan kebudayaan. Warga desa ini mengembangkan seni musik tradisional Tongling, karawitan dan lainnya.